Kepolosan,
malu, dan kesepian semua menjadi pihak yang tependam
Laki-laki
yang terlahir dari batang hingga menjadi ranting ranting terselaras
Bukan
lagi soal individual melainkan pena pena yang dapat melukiskan sejuta persepsi
Hingga
menjadi bahan yang tersudutkan oleh masa, waktu dan fikiran
Setapak
demi setapak semua ini enggan beralih
Masih
terpaku sampai matang dalam penancapan
Sampai Raka tersadar, tinggallah Rai temukan siapa itu
Dinda???
Dinda tentang kehidupan
Rai beranggap itu menjadi sosok
berarti yang akan jadi dinding tua
Guardian de angel my life, with
Raka my inside
Nglebur dening pangestuti
Bayang yang tepat untuk
menerima segala lubang cedera
Dinda yang anggun dengan
sentuhannya
Beralaskan
ekstensi Rai bilang dan berani kepada sang Raka
Bersama
deraa waktu yang menjadi jurang
Hembusan
kekecewaan sayuh ketepian, nampak di indera terasakan
Raka
JILAT lagi CERCA
Pena’mu
pun enggan dusta, Raka tuangkan tinta dan luapan di sebuah sobekan
Yang masih rapat tersimpan dan terngiang
Sudikah kiranya Raka ingat??
Lampau yang misterius.....
Menjadi alasku memilih dan
berkomitmen
Perubahan seperti sekarang
menjadi titik ke labil’an
Tapi engganlah jenuh, sosok
CERITA yang menjadi PENGALAMAN
Tak mengubah prospek keyakinan
yang sudah bulat
“Rai bulat akan menjadi dinding
untuk Raka, sedianya Raka ingin bersandar akan selalu ada, ketika Raka menemui
persepsi yang jauh menbahagiakan, Raka cukup tau dan pahami, dinding itu akan selalu
disana”
Kimi
to sugoshita hibi, araitate no shatsu no you na egao
Ima
mo wasurerarenai, SETSUNASA DAKISHIMETA
Biarkan Raka menjadi CORETAN
MISTERIKU selamanya =”)
0 komentar:
Posting Komentar